tag:blogger.com,1999:blog-87041545096847898732024-03-08T01:18:11.894-08:00Sistem Kerja Tubuhpuput.desfitahttp://www.blogger.com/profile/11070110844069616707noreply@blogger.comBlogger4125tag:blogger.com,1999:blog-8704154509684789873.post-1601874771748628852011-11-15T04:40:00.001-08:002011-11-15T04:43:28.972-08:00Sistem Orgam tubuh Manusia<h2>
Definisi/Pengertian Organ, Sistem Organ, Fungsi Serta Macam/Jenis Sistem Tubuh Manusia</h2>
<span class="submitted">Fri, 25/01/2008 - 12:55am — godam64</span>
<div class="content">
Organ adalah kumpulan dari beberapa jaringan untuk melakukan
fungsi tertentu di dalam tubuh sedangkan sistem tubuh adalah gabungan
dari organ-organ tubuh yang menjalankan fungsi tertentu.<br />
Macam-Macam Dan Jenis-Jenis Sistem Pada Badan Manusia<br />
1. Sistem Ekskresi<br />
Sistem ekskresi berfungsi untuk memindahkan hasil metabolisme yang
sudah tidak diperlukan ke luar tubuh sehingga sel-sel tubuh dapat
menjaga keseimbangannya terhadap lingkungan. Terdiri atas ginjal,
paru-paru (karbon dioksida), hati (racun) dan kulit (keringat).<br />
2. Sistem Pernapasan / Sistem Pernafasan<br />
Sistem pernapasan adalah sistem yang memiliki fungsi untuk mengambil
oksigen, menyediakan oksigen dan mengeluarkan karbon dioksida ke luar
tubuh. Terdiri dari hidung, faring, laring, trakea / trakhea, bronki
dan paru-paru.<br />
3. Sistem Pencernaan<br />
Sistem perncernaan adalah sistem yang berfungsi untuk melakukan
proses makanan sehingga dapat diserap dan digunakan oleh sel-sel tubuh
secara fisika maupun secara kimia. Terdiri dari mulut, kerongkongan,
lambung, rektum, hati dan pankreas.<br />
4. Sistem Peredaran / Transportasi<br />
Sistem peredaran atau sistem transportasi adalah sistem yang memiliki
fungsi untuk menjaga tubuh dari penyakit, menyebar sari makanan dan
oksigen ke seluruh tubuh serta mengangkut zat-zat sisa ke luar tubuh.
Terdiri atas jantung, pembuluh arteri, pembuluh vena, pembuluh kapiler,
pembuluh getah bening (limfatik) dan kelenjar limfe.<br />
5. Sistem Reproduksi<br />
Sistem reproduksi adalah sistem yang berfungsi untuk berkembang biak.
Terdiri dari testis, ovarium dan bagian alat kelamin lainnya.<br />
6. Sistem Otot<br />
Sistem otot adalah sistem tubuh yang memiliki fugnsi seperti untuk
alat gerak, menyimpan glikogen dan menentukan postur tubuh. Terdiri
atas otot polos, otot jantung dan otot rangka.<br />
7. Sistem Syaraf/ Sistem Saraf<br />
Sistem saraf adalah sistem yang memiliki fungsi untuk menerima dan
merespon rangsangan. Terdiri dari otak, saraf tulang belakang,
simpul-simpul syaraf dan serabut syaraf.<br />
8. Sistem Endoktrin<br />
Sistem endoktrin adalah sistem yang berfungsi untuk memproduksi
hormon yang mengatur aktivitas tubuh. Terdiri atas kelenjar tiroid,
kelenjar hipofisa/putuitari, kelenjar pankreas, kelenjar kelamin,
kelenjar suprarenal, kelenjar paratiroid dan kelenjar buntu.<br />
9. Sistem Rangka<br />
Sistem adalah sistem yang memiliki fungsi untuk menyimpan bahan
mineral, tempat pembentukan sel darah, tempat melekatnya otot rangka,
melindungi tubuh yang lunak dan menunjang tubuh. Terdiri dari tengkorak,
tulang rusuk, tulang belakang, rangka penopang tulang bahu, rangka
penopang tulang pinggul, tulang angota badan atas dan bawah.<br />
</div>puput.desfitahttp://www.blogger.com/profile/11070110844069616707noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8704154509684789873.post-38724794242978152042011-11-15T04:37:00.001-08:002011-11-15T04:38:59.737-08:00Sistem Pencernaan pada Manusia<div style="text-align: justify;">
A. Organ-Organ Pencernaan<br />
Proses pencernaan merupakan suatu proses yang melibatkan<br />
organ-organ pencernaan dan kelenjar-kelenjar pencernaan. Antara<br />
proses dan organ-organ serta kelenjarnya merupakan kesatuan<br />
sistem pencernaan. Sistem pencernaan berfungsi memecah bahan-<br />
bahan makanan menjadi sari-sari makanan yang siap diserap dalam<br />
tubuh.</div>
<div>
</div>
<div style="text-align: left;">
Berdasarkan prosesnya, pencernaan makanan dapat dibedakan<br />
menjadi dua macam seperti berikut.<br /> </div>
<div style="text-align: left;">
1. Proses mekanis, yaitu pengunyahan oleh gigi dengan dibantu<br />
lidah serta peremasan yang terjadi di lambung.<br />
2. Proses kimiawi, yaitu pelarutan dan pemecahan makanan oleh<br />
enzim-enzim pencernaan dengan mengubah makanan yang ber-<br />
molekul besar menjadi molekul yang berukuran kecil.</div>
<div style="text-align: left;">
</div>
<div style="text-align: left;">
Makanan mengalami proses pencernaan sejak makanan berada<br />
di dalam mulut hingga proses pengeluaran sisa-sisa makanan hasil<br />
pencernaan. Adapun proses pencernaan makanan meliputi hal-hal<br />
berikut.<br />
1. Ingesti: pemasukan makanan ke dalam tubuh melalui mulut.<br />
2. Mastikasi: proses mengunyah makanan oleh gigi.<br />
3. Deglutisi: proses menelan makanan di kerongkongan.<br />
4. Digesti: pengubahan makanan menjadi molekul yang lebih<br />
sederhana dengan bantuan enzim, terdapat di lambung.<br />
5. Absorpsi: proses penyerapan, terjadi di usus halus.<br />
6. Defekasi: pengeluaran sisa makanan yang sudah tidak berguna<br />
untuk tubuh melalui anus.<br />
Saat melakukan proses-proses pencernaan tersebut diperlukan<br />
serangkaian alat-alat pencernaan sebagai berikut.</div>
<div style="text-align: left;">
</div>
<div style="text-align: left;">
1. Mulut<br />
Makanan pertama kali masuk ke dalam tubuh melalui mulut.<br />
Makanan ini mulai dicerna secara mekanis dan kimiawi. Di dalam<br />
mulut seperti Gambar 6.1, terdapat beberapa alat yang berperan<br />
dalam proses pencernaan yaitu gigi, lidah, dan kelenjar ludah<br />
(glandula salivales).</div>
<div style="text-align: left;">
</div>
<div style="text-align: left;">
a. Gigi<br />
Pada manusia, gigi berfungsi sebagai alat pencernaan<br />
mekanis. Di sini, gigi membantu memecah makanan menjadi<br />
potongan-potongan yang lebih kecil. Hal ini akan membantu<br />
enzim-enzim pencernaan agar dapat mencerna makanan<br />
lebih efisien dan cepat. Selama pertumbuhan dan per-<br />
kembangan, gigi manusia mengalami perubahan, mulai dari<br />
gigi susu dan gigi tetap (permanen). Gigi pertama pada bayi<br />
dimulai saat usia 6 bulan. Gigi pertama ini disebut gigi susu<br />
(dens lakteus). Pada anak berusia 6<br />
tahun, gigi berjumlah 20, dengan susunan sebagai berikut.<br />
1) Gigi seri (dens insisivus), berjumlah 8 buah, berfungsi<br />
memotong makanan.<br />
2) Gigi taring (dens caninus), berjumlah 4 buah, berfungsi<br />
merobek makanan.<br />
3) Gigi geraham kecil (dens premolare), berjumlah 8 buah,<br />
berfungsi mengunyah makanan.</div>
<div style="text-align: left;">
</div>
<div style="text-align: left;">
Struktur luar gigi terdiri<br />
atas bagian-bagian berikut.<br />
1) Mahkota gigi (corona) merupakan bagian yang tampak<br />
dari luar.<br />
2) Akar gigi (radix) merupakan bagian gigi yang tertanam<br />
di dalam rahang.<br />
3) Leher gigi (colum) merupakan bagian yang terlindung<br />
oleh gusi.</div>
<div style="text-align: left;">
</div>
<div style="text-align: left;">
Adapun penampang gigi dapat diperlihatkan bagian-<br />
bagiannya sebagai berikut.<br />
1) Email (glazur atau enamel) merupakan bagian terluar<br />
gigi. Email merupakan struktur terkeras dari tubuh,<br />
mengandung 97% kalsium dan 3% bahan organik.<br />
2) Tulang gigi (dentin), berada di sebelah dalam email,<br />
tersusun atas zat dentin.<br />
3) Sumsum gigi (pulpa), merupakan bagian yang paling<br />
dalam. Di pulpa terdapat kapiler, arteri, vena, dan saraf.<br />
4) Semen merupakan pelapis bagian dentin yang masuk<br />
ke rahang.</div>
<div style="text-align: left;">
</div>
<div style="text-align: left;">
b. Lidah<br />
Lidah dalam sistem pencernaan berfungsi untuk mem-<br />
bantu mencampur dan menelan makanan, mempertahankan<br />
makanan agar berada di antara gigi-gigi atas dan bawah<br />
saat makanan dikunyah serta sebagai alat perasa makanan.<br />
Lidah dapat berfungsi sebagai alat perasa makanan karena<br />
mengandung banyak reseptor pengecap atau perasa. Lidah<br />
tersusun atas otot lurik dan permukaannya dilapisi dengan<br />
lapisan epitelium yang banyak mengandung kelenjar lendir<br />
(mukosa).</div>
<div style="text-align: left;">
</div>
<div style="text-align: left;">
c. Kelenjar ludah<br />
Terdapat tiga pasang kelenjar ludah di dalam rongga mulut,<br />
yaitu glandula parotis, glandula submaksilaris, dan glandula<br />
sublingualis atau glandula submandibularis. Amati gambar 6.4<br />
agar Anda mengenali letak ketiga kelenjar ludah tersebut.</div>
<div style="text-align: left;">
</div>
<div style="text-align: left;">
Air ludah berperan penting dalam proses perubahan zat<br />
makanan secara kimiawi yang terjadi di dalam mulut. Setelah<br />
makanan dilumatkan secara mekanis oleh gigi, air ludah ber-<br />
peran secara kimiawi dalam proses membasahi dan mem-<br />
buat makanan menjadi lembek agar mudah ditelan. Ludah<br />
terdiri atas air (99%) dan enzim amilase. Enzim ini meng-<br />
uraikan pati dalam makanan menjadi gula sederhana<br />
(glukosa dan maltosa). Makanan yang telah dilumatkan<br />
dengan dikunyah dan dilunakkan di dalam mulut oleh air liur<br />
disebut bolus. Bolus ini diteruskan ke sistem pencernaan<br />
selanjutnya.</div>
<div style="text-align: left;">
</div>
<div style="text-align: left;">
2. Kerongkongan (Esofagus)<br />
Kerongkongan merupakan saluran panjang (± 25 cm) yang<br />
tipis sebagai jalan bolus dari mulut menuju ke lambung. Fungsi<br />
kerongkongan ini sebagai jalan bolus dari mulut menuju lambung.<br />
Bagian dalam kerongkongan senantiasa basah oleh cairan<br />
yang dihasilkan oleh kelenjar-kelenjar yang terdapat pada dinding<br />
kerongkongan untuk menjaga agar bolus menjadi basah dan licin.<br />
Keadaan ini akan mempermudah bolus bergerak melalui<br />
kerongkongan menuju ke lambung. Bergeraknya bolus dari mulut</div>
<div style="text-align: left;">
</div>
<div style="text-align: left;">
ke lambung melalui kerongkongan disebabkan adanya gerak<br />
peristaltik pada otot dinding kerongkongan.<br />
Gerak peristaltik dapat terjadi karena adanya kontraksi otot<br />
secara bergantian pada lapisan otot yang tersusun secara me-<br />
manjang dan melingkar. Proses gerak bolus di dalam kerongkongan<br />
menuju lambung</div>
<div style="text-align: left;">
</div>
<div style="text-align: left;">
Sebelum seseorang mulai makan, bagian belakang mulut (atas)<br />
terbuka sebagai jalannya udara dari hidung. Di kerongkongan,<br />
epiglotis yang seperti gelambir mengendur sehingga udara masuk<br />
ke paru-paru. Ketika makan, makanan dikunyah dan ditelan masuk<br />
ke dalam kerongkongan. Sewaktu makanan bergerak menuju<br />
kerongkongan, langit-langit lunak beserta jaringan mirip gelambir<br />
di bagian belakang mulut (uvula) terangkat ke atas dan menutup<br />
saluran hidung. Sementara itu, sewaktu makanan bergerak ke arah<br />
tutup trakea, epiglotis akan menutup sehingga makanan tidak masuk<br />
trakea dan paru-paru tetapi makanan tetap masuk ke kerongkongan.</div>
<div style="text-align: left;">
</div>
<div style="text-align: left;">
3. Lambung<br />
Lambung merupakan saluran pencernaan yang berbentuk<br />
seperti kantung, terletak di bawah sekat rongga badan. Dengan<br />
mengamati Gambar 6.5, Anda dapat mengetahui bahwa lambung<br />
terdiri atas tiga bagian sebagai berikut.<br />
a. Bagian atas disebut kardiak, merupakan bagian yang ber-<br />
batasan dengan esofagus.<br />
b. Bagian tengah disebut fundus, merupakan bagian badan<br />
atau tengah lambung.<br />
c. Bagian bawah disebut pilorus, yang berbatasan dengan<br />
usus halus.<br />
Daerah perbatasan antara lambung dan kerongkongan ter-<br />
dapat otot sfinkter kardiak yang secara refleks akan terbuka bila<br />
ada bolus masuk. Sementara itu, di bagian pilorus terdapat otot</div>
<div style="text-align: left;">
</div>
<div style="text-align: left;">
yang disebut sfinkter pilorus. Otot-otot lambung ini dapat ber-<br />
kontraksi seperti halnya otot-otot kerongkongan. Apabila otot-<br />
otot ini berkontraksi, otot-otot tersebut menekan, meremas, dan<br />
mencampur bolus-bolus tersebut menjadi kimus (chyme). </div>
<div style="text-align: left;">
</div>
<div style="text-align: left;">
Sementara itu, pencernaan secara kimiawi dibantu oleh<br />
getah lambung. Getah ini dihasilkan oleh kelenjar yang terletak<br />
pada dinding lambung di bawah fundus, sedangkan bagian dalam<br />
dinding lambung menghasilkan lendir yang berfungsi melindungi<br />
dinding lambung dari abrasi asam lambung, dan dapat beregenerasi<br />
bila cidera. Getah lambung ini dapat dihasilkan akibat rangsangan<br />
bolus saat masuk ke lambung. Getah lambung mengandung<br />
bermacam-macam zat kimia, yang sebagian besar terdiri atas<br />
air. Getah lambung juga mengandung HCl/asam lambung dan<br />
enzim-enzim pencernaan seperti renin, pepsinogen, dan lipase.</div>
<div style="text-align: left;">
</div>
<div style="text-align: left;">
Asam lambung memiliki beberapa fungsi berikut.<br />
a. Mengaktifkan beberapa enzim yang terdapat dalam getah<br />
lambung, misalnya pepsinogen diubah menjadi pepsin. Enzim<br />
ini aktif memecah protein dalam bolus menjadi proteosa dan<br />
pepton yang mempunyai ukuran molekul lebih kecil.<br />
b. Menetralkan sifat alkali bolus yang datang dari rongga mulut.<br />
c. Mengubah kelarutan garam mineral.<br />
d. Mengasamkan lambung (pH turun 1–3), sehingga dapat<br />
membunuh kuman yang ikut masuk ke lambung bersama<br />
bolus.<br />
e. Mengatur membuka dan menutupnya katup antara lambung<br />
dan usus dua belas jari.<br />
f. Merangsang sekresi getah usus.</div>
<div style="text-align: left;">
</div>
<div style="text-align: left;">
Enzim renin dalam getah lambung berfungsi mengendapkan<br />
kasein atau protein susu dari air susu. Lambung dalam suasana<br />
asam dapat merangsang pepsinogen menjadi pepsin. Pepsin<br />
ini berfungsi memecah molekul-molekul protein menjadi molekul-<br />
molekul peptida. Sementara itu, lipase berfungsi mengubah<br />
lemak menjadi asam lemak dan gliserol.<br />
Selanjutnya, kimus akan masuk ke usus halus melalui suatu<br />
sfinkter pilorus yang berukuran kecil. Apabila otot-otot ini<br />
berkontraksi, maka kimus didorong masuk ke usus halus sedikit<br />
demi sedikit.</div>
<div style="text-align: left;">
</div>
<div style="text-align: left;">
4. Usus halus<br />
Usus halus merupakan saluran berkelok-kelok yang<br />
panjangnya sekitar 6–8 meter, lebar 25 mm dengan banyak<br />
lipatan yang disebut vili atau jonjot-jonjot usus. Vili ini berfungsi<br />
memperluas permukaan usus halus yang berpengaruh terhadap<br />
proses penyerapan makanan. Lakukan eksperimen berikut untuk<br />
mengetahui pengaruh lipatan terhadap proses penyerapan.</div>
<div style="text-align: left;">
</div>
<div style="text-align: left;">
Usus halus terbagi menjadi tiga bagian seperti berikut:<br />
a. duodenum (usus 12 jari), panjangnya ± 25 cm,<br />
b. jejunum (usus kosong), panjangnya ± 7 m,<br />
c. ileum (usus penyerapan), panjangnya ± 1 m.</div>
<div style="text-align: left;">
</div>
<div style="text-align: left;">
Kimus yang berasal dari lambung mengandung molekul-<br />
molekul pati yang telah dicernakan di mulut dan lambung,<br />
molekul-molekul protein yang telah dicernakan di lambung,<br />
molekul-molekul lemak yang belum dicernakan serta zat-zat lain.<br />
Selama di usus halus, semua molekul pati dicernakan lebih<br />
sempurna menjadi molekul-molekul glukosa. Sementara itu<br />
molekul-molekul protein dicerna menjadi molekul-molekul asam<br />
amino, dan semua molekul lemak dicerna menjadi molekul<br />
gliserol dan asam lemak.</div>
<div style="text-align: left;">
</div>
<div style="text-align: left;">
Pencernaan makanan yang terjadi di usus halus lebih banyak<br />
bersifat kimiawi. Berbagai macam enzim diperlukan untuk<br />
membantu proses pencernaan kimiawi ini.<br />
Hati, pankreas, dan kelenjar-kelenjar yang terdapat di dalam<br />
dinding usus halus mampu menghasilkan getah pencernaan.<br />
Getah ini bercampur dengan kimus di dalam usus halus. Getah<br />
pencernaan yang berperan di usus halus ini berupa cairan<br />
empedu, getah pankreas, dan getah usus.</div>
<div style="text-align: left;">
</div>
<div style="text-align: left;">
a. Cairan Empedu<br />
Cairan empedu berwarna kuning kehijauan, 86% berupa<br />
air, dan tidak mengandung enzim. Akan tetapi, mengandung<br />
mucin dan garam empedu yang berperan dalam pencernaan<br />
makanan. Cairan empedu tersusun atas bahan-bahan<br />
berikut.<br />
1) Air, berguna sebagai pelarut utama.<br />
2) Mucin, berguna untuk membasahi dan melicinkan<br />
duodenum agar tidak terjadi iritasi pada dinding usus.<br />
3) Garam empedu, mengandung natrium karbonat yang<br />
mengakibatkan empedu bersifat alkali. Garam empedu<br />
juga berfungsi menurunkan tegangan permukaan lemak<br />
dan air (mengemulsikan lemak).</div>
<div style="text-align: left;">
</div>
<div style="text-align: left;">
Cairan ini dihasilkan oleh hati. Perhatikan Gambar 6.9.<br />
Hati merupakan kelenjar pencernaan terbesar dalam tubuh<br />
yang beratnya ± 2 kg. Dalam sistem pencernaan, hati<br />
berfungsi sebagai pembentuk empedu, tempat penimbunan<br />
zat-zat makanan dari darah dan penyerapan unsur besi dari<br />
darah yang telah rusak. Selain itu, hati juga berfungsi<br />
membentuk darah pada janin atau pada keadaan darurat,<br />
pembentukan fibrinogen dan heparin untuk disalurkan ke<br />
peredaran darah serta pengaturan suhu tubuh.</div>
<div style="text-align: left;">
</div>
<div style="text-align: left;">
Empedu mengalir dari hati melalui saluran empedu dan<br />
masuk ke usus halus. Dalam proses pencernaan ini, empedu<br />
berperan dalam proses pencernaan lemak, yaitu sebelum<br />
lemak dicernakan, lemak harus bereaksi dengan empedu<br />
terlebih dahulu. Selain itu, cairan empedu berfungsi<br />
menetralkan asam klorida dalam kimus, menghentikan<br />
aktivitas pepsin pada protein, dan merangsang gerak<br />
peristaltik usus.</div>
<div style="text-align: left;">
</div>
<div style="text-align: left;">
b. Getah Pankreas<br />
Getah pankreas dihasilkan di dalam organ pankreas.<br />
Pankreas ini berperan sebagai kelenjar eksokrin yang<br />
menghasilkan getah pankreas ke dalam saluran pencernaan<br />
dan sebagai kelenjar endokrin yang menghasilkan hormon<br />
insulin. Hormon ini dikeluarkan oleh sel-sel berbentuk pulau-<br />
pulau yang disebut pulau-pulau langerhans. Insulin ini<br />
berfungsi menjaga gula darah agar tetap normal dan<br />
mencegah diabetes melitus.</div>
<div style="text-align: left;">
</div>
<div style="text-align: left;">
Getah pankreas ini dari pankreas mengalir melalui<br />
saluran pankreas masuk ke usus halus. Dalam pankreas<br />
terdapat tiga macam enzim, yaitu lipase yang membantu dalam<br />
pemecahan lemak, tripsin membantu dalam pemecahan pro-<br />
tein, dan amilase membantu dalam pemecahan pati.</div>
<div style="text-align: left;">
</div>
<div style="text-align: left;">
c. Getah Usus<br />
Pada dinding usus halus banyak terdapat kelenjar yang<br />
mampu menghasilkan getah usus. Getah usus mengandung<br />
enzim-enzim seperti berikut.<br />
1) Sukrase, berfungsi membantu mempercepat proses pe-<br />
mecahan sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa.<br />
2) Maltase, berfungsi membantu mempercepat proses<br />
pemecahan maltosa menjadi dua molekul glukosa.<br />
3) Laktase, berfungsi membantu mempercepat proses<br />
pemecahan laktosa menjadi glukosa dan galaktosa.<br />
4) Enzim peptidase, berfungsi membantu mempercepat<br />
proses pemecahan peptida menjadi asam amino.</div>
<div style="text-align: left;">
</div>
<div style="text-align: left;">
Monosakarida, asam amino, asam lemak, dan gliserol<br />
hasil pencernaan terakhir di usus halus mulai diabsorpsi atau<br />
diserap melalui dinding usus halus terutama di bagian<br />
jejunum dan ileum. Selain itu vitamin dan mineral juga<br />
diserap. Vitamin-vitamin yang larut dalam lemak,<br />
penyerapannya bersama dengan pelarutnya, sedangkan<br />
vitamin yang larut dalam air penyerapannya dilakukan oleh<br />
jonjot usus.</div>
<div style="text-align: left;">
</div>
<div style="text-align: left;">
Penyerapan mineral sangat beragam berkaitan dengan<br />
sifat kimia tiap-tiap mineral dan perbedaan struktur bagian-<br />
bagian usus. Sepanjang usus halus sangat efisien dalam<br />
penyerapan Na+, tetapi tidak untuk Cl<br />
–, HCO3<br />
–, dan ion-ion<br />
bivalen. Ion K+<br />
penyerapannya terbatas di jejunum.<br />
Penyerapan Fe++ terjadi di duodenum dan jejunum.<br />
Proses penyerapan di usus halus ini dilakukan oleh villi<br />
(jonjot-jonjot usus). Di dalam villi ini terdapat pembuluh darah,<br />
pembuluh kil (limfa), dan sel goblet. Di sini asam amino dan<br />
glukosa diserap dan diangkut oleh darah menuju hati melalui<br />
sistem vena porta hepatikus, sedangkan asam lemak<br />
bereaksi terlebih dahulu dengan garam empedu membentuk<br />
emulsi lemak. Emulsi lemak bersama gliserol diserap ke<br />
dalam villi. Selanjutnya di dalam villi, asam lemak dilepaskan,<br />
kemudian asam lemak mengikat gliserin dan membentuk<br />
lemak kembali. Lemak yang terbentuk masuk ke tengah villi,<br />
yaitu ke dalam pembuluh kil (limfa).</div>
<div style="text-align: left;">
</div>
<div style="text-align: left;">
Melalui pembuluh kil, emulsi lemak menuju vena sedang-<br />
kan garam empedu masuk ke dalam darah menuju hati dan<br />
dibentuk lagi menjadi empedu. Bahan-bahan yang tidak dapat<br />
diserap di usus halus akan didorong menuju usus besar<br />
(kolon).</div>
<div style="text-align: left;">
</div>
<div style="text-align: left;">
5. Usus besar<br />
Usus besar atau kolon memiliki panjang ± 1 meter dan terdiri<br />
atas kolon ascendens, kolon transversum, dan kolon descendens.<br />
Di antara intestinum tenue (usus halus) dan intestinum<br />
crassum (usus besar) terdapat sekum (usus buntu).<br />
Pada ujung sekum terdapat tonjolan kecil yang disebut<br />
appendiks (umbai cacing) yang berisi massa sel darah<br />
putih yang berperan dalam imunitas.</div>
<div style="text-align: left;">
</div>
<div style="text-align: left;">
Zat-zat sisa di dalam usus besar ini didorong ke<br />
bagian belakang dengan gerakan peristaltik. Zat-zat sisa<br />
ini masih mengandung banyak air dan garam mineral<br />
yang diperlukan oleh tubuh. Air dan garam mineral<br />
kemudian diabsorpsi kembali oleh dinding kolon, yaitu<br />
kolon ascendens. Zat-zat sisa berada dalam usus besar<br />
selama 1 sampai 4 hari. Pada saat itu terjadi proses<br />
pembusukan terhadap zat-zat sisa dengan dibantu<br />
bakteri Escherichia coli, yang mampu membentuk<br />
vitamin K dan B12. Selanjutnya dengan gerakan<br />
peristaltik, zat-zat sisa ini terdorong sedikit demi sedikit<br />
ke saluran akhir dari pencernaan yaitu rektum dan<br />
akhirnya keluar dengan proses defekasi melewati anus.</div>
<div style="text-align: left;">
</div>
<div style="text-align: left;">
Defekasi diawali dengan terjadinya penggelembungan bagian<br />
rektum akibat suatu rangsang yang disebut refleks gastrokolik.<br />
Kemudian akibat adanya aktivitas kontraksi rektum dan otot<br />
sfinkter yang berhubungan mengakibatkan terjadinya defekasi.<br />
Di dalam usus besar ini semua proses pencernaan telah selesai<br />
dengan sempurna.</div>puput.desfitahttp://www.blogger.com/profile/11070110844069616707noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8704154509684789873.post-61789716768008236442011-11-15T04:34:00.001-08:002011-11-15T04:36:56.021-08:00Sistem Peredaran Darah Manusi<div align="center" style="color: red;">
<strong>Sistem Peredaran Darah Manusia </strong></div>
<div align="center">
<img alt="" height="2" src="http://9reeners.wordpress.com/DOCUME%7E1/USER/LOCALS%7E1/Temp/msohtml1/01/clip_image002.jpg" width="600" /></div>
Struktur Alat Peredaran Darah Pada Manusia<br />
Sistem peredaran darah pada manusia tersusun atas jantung sebagai
pusat peredaran darah, pembuluh-pembuluh darah dan darah itu sendiri.<br />
<div align="center">
<br /></div>
1. Jantung<br />
Jantung mempunyai empat ruang yang terbagi sempurna yaitu dua serambi (<em>atrium</em>) dan dua bilik (<em>ventrikel</em>) dan terletak di dalam rongga dada sebelah kiri di atas diafragma. Jantung terbungkus oleh kantong <em>perikardium</em> yang terdiri dari 2 lembar :<br />
a. <em>lamina panistalis</em> di sebelah luar<br />
b. <em>lamina viseralis</em> yang menempel pada dinding jantung.<br />
Jantung memiliki katup <em>atrioventikuler (valvula bikuspidal) </em>yang
terdapat di antara serambi dan bilik jantung yang berfungsi mencegah
aliran dari bilik keserambi selama sistol dan katup semilunaris (katup <em>aorta</em> dan <em>pulmonalis</em>) yang berfungsi mencegah aliran balik dari <em>aorta</em> dan arteri <em>pulmonalis</em> kiri ke bilik selama <em>diastole</em>.<br />
<br />
2. Pembuluh Darah<br />
Pembuluh darah terdiri atas arteri dan vena. Arteri berhubungan langsung dengan vena pada bagian kapiler dan <em>venula</em> yang dihubungkan oleh bagian <em>endothelium</em>nya.<br />
<div align="center">
<br /></div>
Arteri dan vena terletak bersebelahan. Dinding arteri lebih tebal
dari pada dinding vena. Dinding arteri dan vena mempunyai tiga lapisan
yaitu lapisan bagian dalam yang terdiri dari <em>endothelium</em>,
lapisan tengah yang terdiri atas otot polos dengan serat elastis dan
lapisan paling luar yang terdiri atas jaringan ikat ditambah dengan
serat elastis. Cabang terkecil dari arteri dan vena disebut kapiler.
Pembuluh kapiler memiliki diameter yang sangat kecil dan hanya memiliki
satu lapisan tunggal <em>endothelium</em> dan sebuah membran basal.<br />
Perbedaan struktur masing-masing pembuluh darah berhubungan dengan perbedaan fungsional masing-masing pembuluh darah tersebut.<br />
<div align="center">
<img alt="" border="0" height="2" src="http://9reeners.wordpress.com/DOCUME%7E1/USER/LOCALS%7E1/Temp/msohtml1/01/clip_image002.jpg" width="600" /></div>
<div align="center">
Sistem Peredaran Darah Manusia</div>
<div align="center">
<img alt="" border="0" height="2" src="http://9reeners.wordpress.com/DOCUME%7E1/USER/LOCALS%7E1/Temp/msohtml1/01/clip_image002.jpg" width="600" /></div>
Macam-macam Pembuluh Darah<br />
Pembuluh darah terbagi menjadi :<br />
A. Pembuluh darah arteri<br />
<ol type="1">
<li>Tempat mengalir darah yang dipompa dari bilik</li>
<li>Merupakan pembuluh yang liat dan elastis</li>
<li>Tekanan pembuluh lebih kuat dari pada pembuluh balik</li>
<li>Memiliki sebuah katup (<em>valvula semilunaris</em>) yang berada tepat di luar jantung</li>
<li>Terdiri atas :<br />
5.1 Aorta yaitu pembuluh dari bilik kiri menuju ke seluruh tubuh<br />
5.2 Arteriol yaitu percabangan arteri<br />
5.3 Kapiler :<br />
a. Diameter lebih kecil dibandingkan arteri dan vena<br />
b. Dindingnya terdiri atas sebuah lapisan tunggal endothelium dan sebuah membran basal</li>
<li>Dindingnya terdiri atas 3 lapis yaitu :<br />
6.1 Lapisan bagian dalam yang terdiri atas Endothelium<br />
6.2 Lapisan tengah terdiri atas otot polos dengan Serat elastis<br />
6.3 Lapisan terluar yang terdiri atas jaringan ikat Serat elastis</li>
</ol>
B. Pembuluh Balik (Vena)<br />
<ol type="1">
<li>Terletak di dekat permukaan kulit sehingga mudah di kenali</li>
<li>Dinding pembuluh lebih tipis dan tidak elastis.</li>
<li>Tekanan pembuluh lebih lemah di bandingkan pembuluh nadi</li>
<li>Terdapat katup yang berbentuk seperti bulan sabit (<em>valvula semi lunaris</em>) dan menjaga agar darah tak berbalik arah.</li>
<li>Terdiri dari :<br />
5.1. Vena cava superior yang bertugas membawa darah dari bagian atas tubuh menuju serambi kanan jantung.<br />
5.2. Vena cava inferior yang bertugas membawa darah dari bagian bawah tubuh ke serambi kanan jantung.<br />
5.3. Vena cava pulmonalis yang bertugas membawa darah dari paru-paru ke serambi kiri jantung.</li>
</ol>
<div align="center">
<img alt="" border="0" height="2" src="http://9reeners.wordpress.com/DOCUME%7E1/USER/LOCALS%7E1/Temp/msohtml1/01/clip_image002.jpg" width="600" /></div>
<div align="center">
Sistem Peredaran Darah Manusia</div>
<div align="center">
<img alt="" border="0" height="2" src="http://9reeners.wordpress.com/DOCUME%7E1/USER/LOCALS%7E1/Temp/msohtml1/01/clip_image002.jpg" width="600" /></div>
Macam Peredaran Darah<br />
Peredaran darah manusia merupakan peredaran darah tertutup karena
darah yang dialirkan dari dan ke seluruh tubuh melalui pembuluh darah
dan darah mengalir melewati jantung sebanyak dua kali sehingga disebut
sebagai peredaran darah ganda yang terdiri dari :<br />
1. Peredaran darah panjang/besar/sistemik<br />
Adalah peredaran darah yang mengalirkan darah yang kaya oksigen dari
bilik (ventrikel) kiri jantung lalu diedarkan ke seluruh jaringan tubuh.
Oksigen bertukar dengan karbondioksida di jaringan tubuh. Lalu darah
yang kaya karbondioksida dibawa melalui vena menuju serambi kanan (<em>atrium</em>) jantung.<br />
2. Peredaran darah pendek/kecil/pulmonal<br />
Adalah peredaran darah yang mengalirkan darah dari jantung ke
paru-paru dan kembali ke jantung. Darah yang kaya karbondioksida dari
bilik kanan dialirkan ke paru-paru melalui arteri <em>pulmonalis</em>, di <em>alveolus</em>
paru-paru darah tersebut bertukar dengan darah yang kaya akan oksigen
yang selanjutnya akan dialirkan ke serambi kiri jantung melalui vena <em>pulmonalis</em>.<br />
Proses peredaran darah dipengaruhi juga oleh kecepatan darah, luas
penampang pembuluh darah, tekanan darah dan kerja otot yang terdapat
pada jantung dan pembuluh darah.<br />
Pada kapiler terdapat spingter prakapiler mengatur aliran darah ke kapiler :<br />
<ol type="a">
<li>Bila spingter prakapiler berelaksasi maka kapiler-kapiler yang
bercabang dari pembuluh darah utama membuka dan darah mengalir ke
kapiler.</li>
<li>Bila spingter prakapiler berkontraksi, kapiler akan tertutup
dan aliran darah yang melalui kapiler tersebut akan berkurang.</li>
</ol>
<div align="center">
<br /></div>
Pada vena bila otot berkontraksi maka vena akan terperas dan kelepak
yang terdapat pada jaringan akan bertindak sebagai katup satu arah yang
menjaga agar darah mengalir hanya menuju ke jantung. <img alt="" border="0" height="2" src="http://9reeners.wordpress.com/DOCUME%7E1/USER/LOCALS%7E1/Temp/msohtml1/01/clip_image002.jpg" width="600" /><br />
<div align="center">
Sistem Peredaran Darah Manusia</div>
<div align="center">
<img alt="" border="0" height="2" src="http://9reeners.wordpress.com/DOCUME%7E1/USER/LOCALS%7E1/Temp/msohtml1/01/clip_image002.jpg" width="600" /></div>
Kelainan Pada Sistem Peredaran Darah<br />
Kelainan atau penyakit pada sistem peredaran darah antara lain:<br />
1. Arteriosklerosis yaitu pengerasan pembuluh nadi karena
endapan lemak berbentuk plak (kerak) yaitu jaringan ikat berserat dan
sel-sel otot polos yang di infiltrasi oleh lipid (lemak)<br />
2. Anemia yaitu rendahnya kadar hemoglobin dalam darah atau berkurangnya jumlah eritrosit dalam darah<br />
3. Varises yaitu pelebaran pembuluh darah di betis<br />
4. Hemeroid (ambeien) pelebaran pembuluh darah di sekitar dubur<br />
<ol type="1">
<li>Ambolus yaitu tersumbatnya pembuluh darah karena benda yang bergerak.</li>
<li>Trombus yaitu tersumbatnya pembuluh darah karena benda yang tidak bergerak .</li>
<li>Hemofili yaitu kelainan darah yang menyebabkan darah sukar membeku (diturunkan secara hereditas)</li>
<li>Leukemia (kanker darah ) yaitu peningkatan jumlah eritrosit secara tidak terkendali.</li>
<li>Erithroblastosis fetalis yaitu rusaknya eritrosit bayi/janin akibat aglutinasi dari antibodi yang berasal dari ibu.</li>
<li>Thalasemia yaitu anemia yang diakibatkan oleh rusaknya gen pembentuk hemoglobin yang bersifat menurun.</li>
<li>Hipertensi yaitu tekanan darah tinggi akibat <em>arteriosklerosis</em></li>
</ol>puput.desfitahttp://www.blogger.com/profile/11070110844069616707noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8704154509684789873.post-30509060443467188742011-11-15T04:33:00.001-08:002011-11-15T04:33:45.196-08:00Sistem Pernapasan Pada Manusia<h2>
Proses Sistem Pernapasan Pada Manusia </h2>
<span class="submitted">Thu, 31/01/2008 - 3:43am — godam64</span>
<div class="content">
Pengertian pernafasan atau respirasi adalah suatu proses mulai
dari pengambilan oksigen, pengeluaran karbohidrat hingga penggunaan
energi di dalam tubuh. Menusia dalam bernapas menghirup oksigen dalam
udara bebas dan membuang karbondioksida ke lingkungan.<br />
Respirasi dapat dibedakan atas dua jenis, yaitu :<br />
1. Respirasi Luar yang merupakan pertukaran antara O2 dan CO2 antara darah dan udara.<br />
2. Respirasi Dalam yang merupakan pertukaran O2 dan CO2 dari aliran darah ke sel-sel tubuh.<br />
Dalam mengambil nafas ke dalam tubuh dan membuang napas ke udara dilakukan dengan dua cara pernapasan, yaitu :<br />
1. Respirasi / Pernapasan Dada<br />
- Otot antar tulang rusuk luar berkontraksi atau mengerut<br />
- Tulang rusuk terangkat ke atas<br />
- Rongga dada membesar yang mengakibatkan tekanan udara dalam dada kecil sehingga udara masuk ke dalam badan.<br />
2. Respirasi / Pernapasan Perut<br />
- Otot difragma pada perut mengalami kontraksi<br />
- Diafragma datar<br />
- Volume rongga dada menjadi besar yang mengakibatkan tekanan udara pada dada mengecil sehingga udara pasuk ke paru-paru.<br />
Normalnya manusia butuh kurang lebih 300 liter oksigen perhari.
Dalam keadaan tubuh bekerja berat maka oksigen atau O2 yang diperlukan
pun menjadi berlipat-lipat kali dan bisa sampai 10 hingga 15 kalilipat.
Ketika oksigen tembus selaput alveolus, hemoglobin akan mengikat
oksigen yang banyaknya akan disesuaikan dengan besar kecil tekanan
udara.<br />
Pada pembuluh darah arteri, tekanan oksigen dapat mencapat 100 mmHg
dengan 19 cc oksigen. Sedangkan pada pembuluh darah vena tekanannya
hanya 40 milimeter air raksa dengan 12 cc oksigen. Oksigen yang kita
hasilkan dalam tubuh kurang lebih sebanyak 200 cc di mana setiap liter
darah mampu melarutkan 4,3 cc karbondioksida / CO2. CO2 yang dihasilkan
akan keluar dari jaringan menuju paruparu dengan bantuan darah.<br />
Proses Kimiawi Respirasi Pada Tubuh Manusia :<br />
1. Pembuangan CO2 dari paru-paru : H + HCO3 ---> H2CO3 ---> H2 + CO2<br />
2. Pengikatan oksigen oleh hemoglobin : Hb + O2 ---> HbO2<br />
3. Pemisahan oksigen dari hemoglobin ke cairan sel : HbO2 ---> Hb + O2<br />
4. Pengangkutan karbondioksida di dalam tubuh : CO2 + H2O ---> H2 + CO2<br />
</div>puput.desfitahttp://www.blogger.com/profile/11070110844069616707noreply@blogger.com0